other page

Sabtu, 20 November 2010


FT Island Profile

FT Island atau yang biasa disebut FTI adalah band dari korea yang sekarang lagi kuidolain. Klo kalian pengen ft island joget2 di mvnya. Yah, kalian salah besar fren..ft ini termasuk band..bukannya boyband!!
Sejak aq nonton MV Love Love Love. Aq jadi jatuh cinta pada ke 5 cowok FT Island, Musiknya asiikabees.sebagai info niy ya,FT Island adalah kepanjangan dari Five Treasure Island, dan mereka ber5 memang layak menjadi harta karunnya korea.
FT island ini pertama2nya terdiri dari Oh Wonbin, Choi Jonghoon , Lee Hongki, Lee jaejin dan Choi Minhwan . mereka debut di tahun 2007 dan bisa dibilang juga sebagai sang pelopor band di korea (kan di korea kebanyakan boyband gitu loh!!meskipun sekarang udah mulai ada band2 baru bermunculan..tetep aja..ga sebanyak boyband!!)
Pas tahun 2009 oh won bin keluar..dan masuklah my smile angel..song seunghyun*kyaa…mimisan aku kayaknya..hehehehe..
Aku ngefans sama FT island ini mah gara2 aq ngefans sama song seunghyun duluan pas dia ikutan maknae rebelion..asli gokil ga ketulungan..
Langsung download all about ft dah aq pokoknya..*meskipun aq udah kenal lee hongki duluan..pas nonton youre beautiful..tapi, sumpah..hongki lebih cakep di mv dibanding jadi jeremy..(rambut kuning nya gaje^^)
Mulai mengenal lah aku sama jaejin, dan temen2 laennya..
Sst,,pas parodi bbf..jaejin jadi geum jandi gitu..dan dia lebih cakep dibanding goo hye sun pemeran asli jandi di bbf..sumpeh..ga bohong aku..
Oke..balik lagi ke ft island..
Kali ini aq pengen ngebahas tentang mereka ber 5…
Eum..oh wonbinnya..di coret ya…
Udah ga ft lagi ini dia..
One…two…three..lets go!!


dari bawah ke atas..hongki..jaejin..minhwan..jonghoon..seunghyun


Choi Jonghoon

dia ini jd leader FTI sejak tahun 2009 menggantikan Oh Wonbin yang memilih berolo karir, kelihatannya emang kalem orangnya... tapi niy cowok kayaknya paling cakep deh se ft island..whehehehe…
Paling lucu ngeliat dia pas niruin jogetnya abracadabranya b.e.g..
Asli lucu..meskipun yg paling lucu ya song seunghyun my angel..
Fans dia niy yang paling banyak kayaknya!!

Name: Choi JongHun
DOB: Mar, 07th 1990, Seoul
Bloodtype: A
Height: 178cm
Weight: 60kg
Hobby: Making Music, Internet
Family: Parents, JongHun
Talents: Piano
Nickname: SexyJonghun
Best Points: Nose
Position in band: Leader!
What I like: Food & music
Motto: Think & always do something (or move forward) *I'm not sure at all, sorry!


Lee Hongki

sang vokalis yang sedang mencoba peruntungan baru di bidang perfilman. Ceile..bahasanya..
Pasti kalian udah familiarkan sama niy orang..itu tuh..yang jadi jeremy di youre beautiful..dan sst..hongki juga ikutan maen di my girlfriend is a gumihoo loh. Jadi artis gitu dia…
FYI,hongki ini aslinya cakep..ga kayak di film youre beautiful..
Ga percaya??
mulai cari mvnya ft island deh..pasti kalian bakalan melting sama niy cowok..

Name: Lee HongKi
DOB: Mar 02 1990 (solar calendar), Feb 06th (lunar calendar)
Bloodtype: AB.
Height: 176cm
Weight: 60kg
Hobby: Singing, Listening to Music, Soccer, Games (Board&internet), Cooking
Family: Parents, younger sister, Hongki
Talents: Singing, Soccer
Nickname: (Cute Rebellion/Oppostion)
Best Points: Smiling Eyes
Position in band: Lead vocal.
Motto: Do I know it?


Lee Jaejin

lee jaejin ini cowoknya imut2 banget.
Udah itu ngebassnya jago lagi..
Aq jg rada ngefans sama niy cowok..
Hahaha…*itung berapa banyak idola q..dijamin kalian pusing saking banyaknya…^^
Name: Lee JaeJin
Position : Vocalist, Rapper, Guitar and Bass. (Guitar and Vocal in FT Triple.)
DOB: Dec 17th 1991
Height: 177cm
Weight: 58kg
Blood: A
Hobby: Surfing the Internet, Asking questions to music teachers & sunbaes
Family: Parents, Older Sister, Jaejin
Talents: Bass, listening to music
Nickname: (JahJinnie)
pont terbaik: bibir..*abis tipis dan imut2 kaya cewek sih..
posisi di band: Bassist
yang disukai: money ... food ... music
Motto: Do well the works that are for me!


Choi Minhwan

nah, si min hwan ini drummer nya ft island..pokoknya..salah satu cowok yang bikin cewek klepek2 deh..termasuk kamu mungkin!!
Yg aq bikin lucu adalah niy orang pencinta ayam..

Nama: Choi MinHwan
Posisi : Vocalist, Drums, (Vocalist,Drummer in FT Triple)
tanggal lahir: Nov 11th 1992
golongan darah: A
tinggi: 171cm
berat: 55kg
Hobby: nyiptain lagu
keluarga: ortu, saudara yg lebih muda, Minhwan
bakat: Drum, makan ayam…
nama kecil: (SahOhJung)
point terbaiknya: Cuteness..*asal jangan cutezz aja yak..itu.,milikku seorang..gedubrak…
posisi di band: Drummer – tulang punggung dari F.T Island!
makanan kesukaan: Chicken!!
Motto: There's no tomorrow for me!?

Song Seunghyun
jreng..jreng..jreng..
Akhirnya sampe juga ke my smile angel song seunghyun..*piuh…
Kenapa aq bilang my smile angel..coz..senyumnya itu yang bikin aq melting pertama kali aq ngeliat dia..
Aq suka cowok yang suka senyum..*Asal jangan senyum sendiri aja..stress namanya…
Song seunghyun ini juga tipe kesukaannya victoria leader dari F(X) loh..

Nama: Song SeungHyun
tanggal lahir: 21st August 1992
golongan darah: O
tinggi: 180cm*tinggi amat cuy..tertinggi di ft island..
zodiak : Leo
posisi di band:rapper, vokalis, gitaris
Rap nya di I hope lucu banget loh..luv u dah song seunghyun!!

Hope you like it!!
See u in next session!!
Nyebelin siih,, mukanya aja.. tapi imutt >.<
sebel tapi resepp haha ... :D

Jumat, 19 November 2010

Memoirs of an Amnesiac Teen (MAT)


Rei Kitazawa adalah seorang gadis 13 tahun yg sempat hilangan ingatan selama 1 tahun tanpa sepengetahuan dirinya sendiri. Dia hilang ingatan karena kecelakaan yg dialaminya saat berusia 12 tahun. Ibunya kandungnya telah lama meninggal 2 tahun yg lalu, dan ibu tirinya yg baik pun meninggal juga pada kecelakaan yg dialami Rei. Kini, Rei kabur dari rumah keluarganya bersama pamannya yg seorang pelukis terkenal, Toru Kitazawa. Rei kabur karena ayahnya yg sangat otoriter. Tapi, demi menyambung hidup selama masa kabur dg pamannya yg ceroboh itu, Rei bekerja sambilan di TK Yoshika sebagai guru. Pamannya berusaha melukis seindah mungkin agar harga jualnya tinggi dan mendapat uang banyak. Masa lalu Rei yg kelam mulai terungkap satu per satu.
~
First Day: Open new page with bloody
Ini adalah hari pertama Rei sekolah sekaligus mengajar. Jadwal pagi sekolah, jadwal siang mengajar di TK Yoshika. Hari pertama sekolah membuat Rei sangat gugup. Rei dan pamannya, Toru Kitazawa, berangkat ke Saitama High School (SHS) pagi – pagi dg mobil pribadi. Di dalam mobil,  tak henti – hentinya Rei membayangkan suasana kelas. Sekolahnya yg dulu sangat membosankan, mereka semua punya geng. Oh, iya Rei ini sekarang kelas 2 SMP lho! Dia itu perempuan meskipun namanya Rei.
Tiba di sekolah, mereka bergegas ke kantor. Dan pamannya menjelaskan semuanya. Rei sudah menjalani tes akademik & non akademik di sekolah ini Minggu lalu. Dan lulus, tinggal sekolahnya saja.
Selesai paman berbicara dg Kepala Sekolah, Rei diajak berkeliling sekolah bersama guru kesenian, Hidaki Mori ( Hidasen). Selesai berkeliling, kami kembali ke kantor. Kini Rei berjalan menuju ruangan kelas 2B bersama wali kelas 2B, Ryoko Fukuda (Ryosen). Hm.. benar – benar gugup!
Srak! Pintu kelas dibuka oleh Ryosen.
“ AWAS!!!”
BYURRR!!!
Rei tak tahu apa yg terjadi, tapi instingnya lumayan kuat, dg respek, dia mundur. Terlihat Ryosen terkena tumpahan air – tepung, kopi, telur, teh. Lebih tepatnya air menjijikan. Sekujur tubuh Ryosen basah dan kotor. Rei hanya memandangi Ryosen dari belakang.
“ R – Ryosen, anda baik – baik saja?” tanyanya halus. Ryosen menoleh dan tersenyum.
“ ya, baik – baik saja, anak manis” jawabnya halus kemudian mengajak anak itu masuk ke kelas.
“ kalian ini, sopan sekali pada wali kelasmu!” geram Ryosen marah. Anak  - anak 2B malah cengengesan dg wajah tak berdosa.
HAPPY BIRTHDAY, RYOSEN!
Semua murid – murid mengeluarkan hadiah. Dan ada seseorang yg membawa kue tart besar. Karena kurang hati – hati dia terpeleset. Kuenya jatuh tepat di wajah Ryosen. Ryosen jatuh dan anak itu jatuh juga. Pelan – pelan Ryosen bangkit. Wajahnya tampak marah. Tapi kemudian tertawa terbahak – bahak. Semuanya mengangkat alis, heran.
“ ha, hahahaha! Dasar bocah! Kalian memang pintar, ya!” celetuk Ryosen tertawa – tawa. Semuanya saling melirik. Aku yg ada berdiri dekat pintu hanya melongo tak tahu apa – apa.
Tiba – tiba...
“ AWAS! PLAN B – nya JATUH!” pekik laki – laki yg terpeleset tadi. Rei di dorong sampai ke pojok kelas. Dia ketumpahan air menjijikkan lagi dari atas pintu. Rei baru sadar, dia telah menyelamatkan nyawanya!
“ Riko! Sudah kubilang tak usah ada PLAN B!” bentak laki – laki itu sambil berusaha berdiri. Perempuan bernama Riko itu – yg memakai kacamata, hanya terkikik geli. Karena licin, dia sulit berdiri. Semua yg ada di 2B termasuk Ryosen tertawa melihatnya. Tapi, naluri hati Rei berkata lain.
Kuulurkan tangan kananku untuk menolongnya bangkit.
“ ayo” ujarnya pendek. Dia tersenyum dan bangkit.
“ Thanks” jawabnya. Rei hanya tersenyum simpul. Semua murid menyuiti mereka berdua. Membuat wajah Rei nyaris mirip dg tomat.
“ ah, sudah anak – anak. Sebetulnya, aku ke sini mau menyampaikan sesuatu” Ryosen angkat bicara. Dia merangkul Rei dan membawanya ke depan kelas, “ dia adalah murid baru di sekolah kita” lanjutnya, “ nah, kau bisa perkenalkan dirimu, nak”. Rei mengangguk.
“ Hai. Namaku Rei Kitazawa. Kau bisa panggil Rei atau Kitazawa. Mulai hari ini, aku bergabung dg kelas 2B. Terima kasih. Mohon bantuannya!”Rei membungkuk hormat. Kemudian bangkit lagi dan menoleh ke arah Ryosen.
“ terima kasih, nak. Tapi kurasa, hari ini kita takkan belajar” ujar Ryosen. Rei tersentak kaget.
“ kita akan mengerjai Ryosen habis – habisan, lho, Rei!” pekik Riko. Rei hanya melongo nggak ngerti.
“ iya, hari ini kan ultahnya Ryosen. Jadi kita bebas dari pelajaran hari ini!” pekik yg lain. Rei  berpura – pura ngerti. Dari tadi, dia melirik salah satu anak laki – laki yg sedang duduk di bangkunya sambil menatap jendela.
Dia beda dari yg lain. Semua anak senang akan ultah Ryosen. Tapi dia biasa – biasa saja.
Kayaknya kenal deh... gumam Rei pelan.
“ hei, apa yg kau lihat?”
Anak ini, yg tadi kan...? bikin kaget saja!
“ oh, hai. Maaf, Aku Kyouza Rentaro. Ketua murid di kelas ini. Salam kenal!” ujarnya sumringah dia mengulurkan tangannya dan kami berjabat tangan, “ Rei – chan”
Hah?! Dia memanggilku Rei – chan!, pekik Rei dalam hati.
Kyo menarik Rei ke arah anak laki – laki yg dari tadi diperhatikan oleh Rei. Tentu saja Rei kaget.
“ ini anak yg tadi. Namanya Ryoka Daiwa” ujar Kyou. Dia mengulurkan tangan Ryo dg paksa untuk berjabat tangan dengan Rei. Tapi Ryo menepisnya.
hentikan” bentak Ryo. Semua murid mendengar bentakan itu dan melirik ke arah kami bertiga. Ryo menoleh pada Kyou dan Rei dg wajah seram, kemudian dia pergi ke luar kelas. Kyou menoleh sedih padaku.
“ ma, maafkan Ryoka ya! Dia memang keras kepala. Maaf, ya!” ujar Kyou. Rei hanya tersenyum.
“ tak apa. Dia.. Ryoka, ya?” tanyanya. Kyou mengangguk, “ ya, namanya Ryoka” Rei tersenyum tipis.
“ hoi, semuanya! Kenalan dulu sama Rei!” pekik Kyou lantang. Tanpa komando, semua murid berbaris dan berkenalan dg Rei.
“ aku Shiori Asahi”
“ aku Kenta Tamako”
“ aku Asaki Kanewa”
“ aku Aiko Kurahashi”
Dan maasih banyak lagi...
Huaaaah..!! banyaknya! Mana bisa hapal?!, jerit Rei dalam hati.
“ tenang, mereka semua pakai name tag. Kau kau tak hapal, kau bisa melihat name tag – nya” jelas Kyou. Rei mengangguk. Kemudian mereka semua berdiskusi. Merencanakan apa yg akan kami lakukan untuk mengerjai Ryosen. Ada sebagian anak yg tidak ikut diskusi karena sedang beres – beres. Semuanya sedang memikirkan PLAN C, tapi Rei tidak. Masih kepikiran yg tadi.
Ryoka... pasti ada yg ga beres.. gumamnya
Siapa sebenarnya dia? Dingin sekali, huh! Gerutunya dalam hati.
“ hei! Kau jangan melamun saja!” celetuk Kyou. Rei menoleh kaget.
“ a, aa.. ng.. nggak kok!” ujarnya gugup. Masih kaget. Ketahuan! Dia menoleh dan menatap wajah Rei.
“ tak usah dipikirkan. Dia orangnya dingin. Dari dulu juga kayak gitu” celetuk Kyou lagi. Pipiku memerah, “ tuh kan! Ketahuan! Hahaha! Aku pandai membaca pikiran orang, lho!”
Ugh! Kok dia bisa baca pikiranku mulu sih?! Argh... geram Rei dalam hati.
Kemudian dia melanjutkan diskusi bersama teman lainnya.
~
Teng! Teng! Teng!
Bel berbunyi tanda jam istirahat. Baru saja Rei bangkit dari duduk, langsung ditarik oleh Asahi.
“ ke kantin, yuk!” pekiknya senang. Dia menarik tangan Rei erat sampai ke kantin.
“ eeh, asahi – chan! Aduuuh..” gerutuku. Tapi sepertinya dia ikut karate, sulit sekali rasanya melepas tanganku yg ditarik itu, keluhnya dalam hati.
Aku paling suka kalau ke kantin itu santai. Tapi ini sih lari – larian. Mana pake acara tarik tangan segala lagi, gerutunya dalam hati.
“ eh, Rei – chan. Hari ini kan ada menu baru, lho!” celetuk Asahi sambil terus berlari. Aku menoleh.
“ Menu? Aku baru masuk sini, tau! Kagak tau menahu menu – menuan di sini” ujar Rei.
 “ ada Menu sup kepiting hari ini! Ryosen sukaaa sekali sup kepiting. Makanya koki di sini masak sup Kepiting untuk hari ini. Kalau nggak cepat – cepat, keburu hab..”
BRUK!!
belum Asahi melanjutkan kata – katanya dia sudah menubruk orang.
“ ah, maaf, maaf. Maaf tidak sengaja” ujar Asahi, dia membungkuk – bungkuk minta maaf. Rei melirik orang yg ditubruknya, RYO! Ryo malah menghela napas dan melirik cuek pada mereka berdua. Dia terus berjalan ke arah yg berlawanan. Dia berhenti tepat di depan Rei. Meliriknya tajam, kemudian jalan lagi.
“ asahi, ayo cepat!” gerutu Rei kesal. Kali ini, Rei yg menarik tangan Asahi.
~
Sampai di kantin...
“ wah, supnya masih hangat!! Hmm, enaknya..! slurpp..” gumam Asahi senang. Dia memakan supnya dg wajah berseri – seri. Rei memandangnya heran
“ Asahi – chan, kok kamu senyam – senyum gitu sih? Diliati orang, lho,” ujar Rei menasihati. Dia berhenti menyendok sup dan menoleh padaku.
“ banyak kenangan manis tentang sup Kepiting ini...” ujarnya. Kemudian kembali makan.
“ apa saja?” tanyaku polos.
“ pertama kali aku makan sup ini...” dia menghela napas dan kembali melanjutkan kalimatnya, “ aku dikasih sama Ryo – kun. Dia menyuapiku..” mata Rei membelalak kaget dan sama sekali nggak percaya!
Mana mungkin Ryo yg kayak es itu baik banget ke Asahi yg childish ini? Tanyanya dalam hati. Sayang, Rei hanya bisa menyimpan pertanyaan itu dalam hati.
“ aku tahu, kamu pasti nggak percaya. Terus terang, aku sendiri masih nggak percaya” ujarnya lagi.
“ gi, gimana bisa percaya? Orang seperti Ryo – kun itu kan...” belum sempat melanjutkan kata – kata, Asahi memberi aba – aba untuk diam, dan menyuruhnya menengok ke belakang. Rei menurut. Dan saat dilihat,
RYO – KUN!!! Astaga, gimana caranya dia ke sini? Bukannya dia mau nggak ke kantin, ya?, Rei memekik dalam hatinya.
“ kalau bicara jangan keras – keras ya!” pesan Asahi. Rei menurut dan memilih melanjutkan makan siang dg diam dalam seribu bahasa.
Selesai makan, Asahi mengajak Rei ke taman sekolah untuk bermain bersama anak yg lain. Tapi dia menolak.
“ maaf ya, Asahi – chan. Aku mau ke loteng aja. Nggak papa, kan?” tanya Rei. Dia mengangguk.
“ nggak apa – apa. Lain kali aja ya! Dagh!” pamit Asahi. Dia sudah ngibrit jauh ke taman sekolah. sedangkan Rei sendiri masih di depan kantin. Tapi dia sudah memutuskan untuk ke loteng.
~
Tempat favorit Rei sejak kecil adalah loteng. Tempat di mana bisa merasakan angin sepoi – sepoi dan memandang langit biru cerah. Saudaranya pernah berkata, kalau di loteng itu membuatnya merasa nyaman, dia merasa dekat ke surga. Saudaranya itu memang gila.
Hari ini anginnya sejuk dan langitnya indah. Awannya bagus. Dulu, Rei suka sekali berkhayal sambil memandangi awan. Bersama sahabatnya, Shouji. Rei sudah memberitahunya kalau dia kabur. Dan menyuruhnya menghubungi Rei kalau ada apa – apa.
Teng! Teng! Teng!
Bel berbunyi. Jam pelajaran kembali dimulai. Tapi dia malas ke kelas. Hari ini kan bebas belajar.
Di lain tempat, beberapa orang temannya mencemaskan Rei yg belum juga kembali sejak istirahat.
 “ Asahi – chan, bukannya tadi kamu sama  Rei – chan ya?” tanya Kyou. Asahi mengangguk.
“ memangnya kenapa?” tanyanya. Kyou menunjuk bangku Rei – chan.
“ dia belum kembali sejak istirahat” ujar Kyou.
“ tadi, sehabis dari kantin, aku mengajaknya ke taman untuk main. Tapi dia menolak. Katanya mau ke loteng” jelas Asahi. Heran, nggak biasanya Kyou mencemaskan seseorang, gumamnya pelan“ memangnya kenapa, sih? Kyou – kun?”
Kyou menatap bangku Rei lama.
Aku yakin, Pasti ada yg nggak beres. Asahi berkata dalam hati.
“ ah, ke loteng ya?” tanya Kyou. Asahi mengangguk, “ iya!”
Kyou pun duduk dan kembali berpikir. Tapi, tiba – tiba dia pamit pergi sambil berlari.
Kyou  berlari dari kelas menuju loteng. Sebenarnya, Rei itu teman lamanya. Mungkin dia lupa pada Kyou Ya, marga keluarganya ganti. Dulunya nama Kyou adalah Kyouza Sakisaka, berubah jadi Kyouza Rentaro.
“ Aku ingat!” pekiknya.
baru ingat tadi, Kelemahan Rei ada di loteng. Dia selalu pingsan jika di loteng. Entah kenapa, dia pasti begitu. Tapi, dasar bocah keras kepala. Sudah dinasehati beberapa kali, jangan ke loteng, jangan ke loteng, tetap nggak nurut. Heran aku. Kyou menggerutu dalam hati sambil terus menaiki tangga menuju loteng.
“ dasar keras kepala!” gerutunya kesal. Kyou terus menaiki anak tangga. Dan sampailah dia di loteng...
Dan tanpa disadari, ada Ryo juga di loteng...
Dari dulu, Kyou sangat menyukai loteng. Di mana dirinya bisa membaca buku sambil santai dan menikmati angin sejuk. Sampai sekarang pun, dia masih suka melakukannya. Hal itu membuatnya teringat akan seseorang...
~
“ Ryo – kun, aku tahu itu kau” celetuk Rei.
Aku sudah tahu duluan kalau kau itu ada di loteng, bentaknya dalam hati.
Dia  menghampiri Rei yg sedang duduk santai memperhatikan langit
“ ngapain kamu di sini, Rei – chan?” tanya Ryo.
Ayo, Ryo, kau pasti bisa! Gumam Ryo dalam hati.
Aku harus berbuat sedingin mungkin. Tapi, sulit sekali rasanya kalau di depan anak ingusan ini... gumamnya lagi.
“ loteng, tempat yg sangat indah bagiku...” jawab Rei. Rei menoleh pada Ryo, “ kau sendiri?”
“ Cuma ingin mampir saja,” jawabnya pendek.
Huh, Buat apa dia pake tanya – tanya segala?, pikir Ryo kesal. Dia mulai membaca novelnya sambil duduk santai.
“ oh, cuma, yah? Padahal, ini tempat yg sangat bersejarah bagiku” ujar Rei angkat bicara, “ tempat, di mana aku bertemu seseorang yg sangat menyayangiku. Meskipun dia tak mengakuinya, aku tahu”
Kini aku sudah ada di dekat Rei. Aku tak tahu siapa yg di maksudnya. Gumam Ryo lirih dalam hati.
“ Ryo...” belum sempat Rei menoleh dg sempurna, dia sudah jatuh.
BRUGH!
Sudah kuduga, dia akan pingsan. Pikir Ryo lagi.
Jauh dari tempat Ryo dan Rei, Kyou menguping dari balik pintu tangga.
Kyou menguping pembicaraan Ryo dan Rei dari balik pintu loteng. Yg membuatnya terkejut adalah Rei yg pingsan tiba – tiba. Kyou tahu, hal itu pasti terjadi. Tapi yg paling menyakitkan adalah bagi Kyou adalah...
Kenapa Ryo tak membawanya ke UKS?! Kurang ajar! Dia kan pingsan! Dasar bego! Gerutu Kyou dalam hati.
Aku ingin sekali membawa Rei ke UKS. Tapi mustahil rasanya. Pikir Kyou.
Ryo jongkok dekat Rei. Apa yg dia lakukan??
 “ dasar payah! Dari dulu, sampai kapan pun, kau akan tetap seperti ini” celetuk Ryo. Dia meninggalkan Rei sendirian di loteng dg keadaan pingsan.
 Cowok macam apa dia?! Bentak Kyou.
Karena tak tahan lagi, dia keluar keluar dari balik persembunyiannya. Dengan sigap, Kyou menggendong Rei menuruni tangga.
Kyou tak tahu, sebenarnya Ryo itu memperhatikan dirinya dari tembok penghalang.
Mungkin, tanpa sadar, Kyou ga tahu kalau aku memperhatikannya. Aku tahu, dari dulu, Kyou mencintai Rei. Dan sampai kapan pun, akan tetap begitu... pikir Ryo.
Dasar cewek payah! Sudah kukatakan saat di SD dulu, kalau loteng bukanlah tempat yg tepat untuknya. Aku pernah melihatnya duduk santai di hutan, ketika aku sedang mengajak kudaku jalan – jalan. Ryo hanya bisa mengomel dalam hati.
Rei sangat suka hutan, dia suka bau tanah, dan dedaunan. Dia suka sekali mendengar burung berkicau, kumbang berdesing, dan cipratan air. Apalagi saat hujan, dia sangat suka bermain di hutan. Aku pernah, tuh! Main hujan – hujanan sama Rei dulu. Entah kenapa, aku yg berubah atau mungkin Rei yg berubah. Aku tak pernah ke hutan lagi. Ryo duduk putus asa. Kembali menatap langit.
Sementara itu, Kyou dg susah payahnya menggendong Rei menuruni tangga menuju UKS. Keringatnya mulai bercucuran.
 “ dasar bocah sialan! Bukannya dibawa ke UKS malah di diemin aja! Dasar bodoh!” gerutunya sambil menuruni tangga.
“ dia memang bodoh, uhuk!” celetuk Rei. Kyou berhenti karena kaget.
Dia dengar ya? Tanya Kyou dalam hati.
“ aaa, Rei – chan? Kau sudah sadar?” tanya Kyou kelabakan, kaget sambil terus menuruni tangga dg cepat.
“ dari tadi” jawabnya singkat, “ terima kasih, kau baik sekali...” ujar Rei tulus. Kyou hanya tersenyum kecil.
Sejak dulu aku tahu, dia lebih akrab dg Ryo. Aku dan Rei dulu hanya teman. Tapi Ryo dan Rei mungkin lebih dari itu. terkadang aku sebal dan kabur ke hutan, kabur ke hutan merupakan satu – satunya cara yg membuatku nyaman. Tapi aku tak ingin lagi ke hutan. Sudah cukup sakit hatiku. Ryo dan Rei bermain dg bahagianya di hutan! Aku tak mau ke hutan lagi sejak itu. tapi, aku rindu dg hutan. Mungkin, aku akan ke sana lain kali. Begitulah celotehan hati Kyou sepanjang menuruni tangga.
Dan sampailah dia di tangga terkahir.
 “ kau berat juga ya! Beda dg yg dulu...” ujar Kyou sambil menurunkan Rei.
“ haha, kau ini. Oh iya, sekarang jam berapa?” tanya Rei. Aku melirik jam tanganku.
“ jam 3” jawabnya pendek. Rei kemudian ngibrit lari kayak dikejar setan.
“ hei, mau kemana?!” Rei berhenti dan menoleh.
“ aku ada kerjaan!” pekiknya. Kerjaan? Kyou hanya bisa bertanya dalam hati. Karena tak mungkin untuk menanyakannya pada Rei secara langsung.
Rei berlari meninggalkan Kyou yg berdiri termenung memikirkan apa yg akan dikerjakannya.
Rei berlari menuju kelas dan sampai di sana...
Rei keheranan dan menemukan note kecil di kolom informasi kelas.


Kami ada di Oishii Restaurant. Ryosen ada di sana. Kami makan – makan. Ikut ya!
Kami tunggu,
Anak – anak 2B
Ah, mana sempat? Aku ada jadwal ngajar nih! Duh, gimana ya? Rei berpikir keras untuk menemukan jalan keluarnya.
Ah, ada Ryo - kun! Pekik Rei. Dia bergegas ke luar kelas untuk memanggil bocah itu.
“ Ryo – kun!” panggilku. Dia menoleh, tapi meneruskan jalannya melewati kelas 2B. Aku mengambil tasku dan mengambil note di mading.
“ heh! Aku manggil kamu, tau! Dengar nggak, sih?!” gertakku marah, “ kau tuli ya?!” Dia berhenti, menghela napas dan kembali jalan. Dasar keras kepala! Bentak Rei dalam hati.
“ hei! Semua murid 2B mengirimiku pesan. Mereka ada di Oishii resto untuk makan – makan sama Ryosen. Aku nggak bisa datang, ada kerjaan!”
Dia berbalik, sebelum dia berbalik sempurna, Rei sudah menempelkan note itu di jidatnya.
“ baca sendiri! aku mau pulang, ada kerjaan!” ujar Rei ketus. Dia meninggalkan Ryo di lorong sendiri.
ah, sebodo lah! Aduh, aku belum ganti baju lagi! Huaaa!!! Rei mengomeli diri sendiri. kemudian Rei lari sekencang mungkin.
Kini, Kyou masih berpikir akan perkataan Rei tadi. Dia berpikir sambil terus berjalan menuju kelas. Dan..
Kenapa dia buru – buru ya? Ada kerjaan apa ya? Jadi penasaran... Kyou terus kepikiran.
Eh?! Ryo! Kyou memekik dalam hati dan bersembunyi lagi. Dia memerhatikan Ryo dari tempatnya sembunyi.
“ hmm, oishii rest ya? Malas ah. Aku juga ada kerjaan. Gak Cuma kamu doang” gumam Ryo pelan. Aku menempelkan note itu di papan informasi kelas. Dan pergi.
Setelah Ryo pergi, Kyou keluar dari persembunyiannya dan melihat note di papan informasi kelas.
 Oishii restaurant? Ryo? Rei? Kerjaan? Apa semua ini ada hubungannya? Kyou terus berusaha berpikir.
Ah, aku kan nggak bisa datang. Aku juga, ada kerjaan. Gumam Kyou. Dia kembali menempelkan note itu, dan pulang.
Jauh dari Ryo dan Kyou, Rei berlarian menuju TK Yoshika yg letaknya lumayan jauh dari SMP – nya.
Sumpah! Kalau telat runyem nantinya! Tuhan, tolong aku!!! Rei membentak dirinya sendiri. dan terus berlari sekencang mungkin
~
“ haah, haah, haah, Ko, Konnichiwa” Rei ngos – ngosan capek. Ya jelas lah! Dari sekolah ke sini lari. Capek!
“ ah, Rei – chan ya?”
Rei menoleh.
“ aku Daiki Toda. Aku juga guru di sini. Kata bu Aihara, kau juga jadi guru baru di sini.!” ujar cowok bernama Daiki itu.
Omaigot! Ganteng banget! Lebih cool dari pada Ryo – kun! Hehehe... Rei menatap wajah kaka ganteng itu.
“ a, aku...” Rei gugup. So pasti,
huaaaa!! Don’t make me blush on my cheeks! Rei menjerit dalam hati kecilnya.
“ Rei Akihara, kan? Senang bertemu dg anda” ujar Daiki. Dia membungkukkan badannya. Sopan.. Rei ikut membungkuk.
“ kalau kupanggil Dai – chan gimana?” tawar Rei. Dia tersenyum mengangguk.
So sweet... gumam Rei.
“ boleh saja, kau kupanggil Rei – chan” tanyanya. Rei mengangguk,
 “ cepatlah ganti seragam, sebentar lagi TK di mulai, kamar ganti di sebelah sana, aku tak akan mengintip aku mau keluar saja, takut ada anak yg datang” dia menyerahkan seragam guru TK pada Rei, dan pergi.
~
Setelah selesai berpakaian, dia mencari – cari Dai – chan.
“ dai – chan...” panggil Rei. Rei bergegas ke luar. Tak ada...
“ dai – chan? Kau di mana?” panggilku. Tak ada yg menyahut.
Guk! Guk!
“ eh? Anjing?” kepala Rei penuh dg tanda tanya.
Anjingnya lucu sih, tapi kok yg nongol anjing ya? Rei mulai kepikiran kalau Daiki itu berubah jadi anjing. (dasar norak!)
Lho, itu daiki? Gumam Rei. Tanpa banyak pikir lagi, dia memanggil Daiki cepat.
“ dai – chan!” panggil Rei. Dia menoleh dan tersenyum.
Cukup, senyummu bikin aku meleleh kayak cokelat, gumam Rei.
“ maaf ya. Tadi ada anjing liar di sana. Kasihan, jadi kutolong saja” jelasnya.
“ kau kotor, kau, kau baik – baik saja?” tanya Rei cemas. Dia mengangguk, “ cepatlah ganti baju dan bereskan mukamu. Biar kuurus anjing ini”
Daiki menurut. Dan Rei mengurus anjing liar itu sebaik mungkin.
~
“ hei, minumlah dulu” saran Daiki. Dia mengulurkan segelas teh hangat pada Rei.
“ ma, makasih”
Daiki mengangkat anjing tadi ke atas meja. Lucu sekali, pikir Rei.
“ he,, Hei! Jangan membawa anjing di meja!” pekik Daiki. Lucu sekali dia marah.
“ hahaha, suka – suka, dong! Eh, anjingnya mau dikemanain? Dipelihara?” Rei tampak kebingungan.
“ di pelihara aja. Sekalian buat hiburan anak – anak” celetuk Dai – chan.
Ide macam apa, tuh? Kalau ketahuan bu Aihara bisa di geplak habis – habisan ini anak, pikir rei lagi.
 “ yup! Kita pelihara. Sekaligus buat jagain TK Yoshika. Takut ada apa – apa, ya, kan?” tanyanya. Aku mengangguk ragu.
SREk!!
Bunyi pintu TK Yoshika tergeser. Ada yg masuk!
“ ah, Rei – chan. Ada yg masuk, bisa kau cek? Kepalaku masih pusing. Sempat kebentur tembok tadi pas nolongin anjing ini”
Rei mengangguk.
 “ ya, sia.. huaaaa!!” belum selesai kata – kata Rei, dia sudah kepalang kaget.
Itu RYOKA DAIWA!!! Bentak Rei dalam hati.
Rei berjalan mundur, tepat di belakangnya ada ember, terpeleset, kemudian terjatuh.
“ ka, kau?! Ngapain kamu disini!?” tanyanya kaget. Rei kaget seperti habis melihat setan.
“ aku nganterin adikku. Adikku sekolah di sini” jawab Ryo dingin. Meskipun berusaha bersikap se – cool mungkin, dia tak bisa menyembunyikan wajahnya. Wajahnya terlihat seperti habis melihat hantu. Dia mengacungkan gandengan tangan adiknya, “ i, ini adikku. Sakura Daiwa”
Rei melihat adiknya, Sakura. Sekilas, ada yg mirip. Apanya ya? Hidungnya mungkin.
“ kau sendiri? ngapain di sini? Pakai seragam Guru Yoshika pula” tanyanya keheranan.
“ a, aku jadi guru baru di sini” jawab Rei sambil menggaruki kepalanya yg tak gatal itu. Sakura menoleh ke belakang Rei.
“ kak Daiki!” pekiknya girang. Rei menoleh ke belakang.
Ah, ada Daiki toh rupanya?, gumam Rei.
“ oh, hai Sakura! Eh, ada Ryo – kun. Kalian berdua saling kenal?” tanya Daiki heran sambil mengelus kepala Sakura.
KAMI SATU KELAS !!!” Rei menoleh pada Ryo dan dia juga menoleh padaku.
Kami menjawabnya bersamaan! Bentak Ryo dan Rei dalam hati mereka masing – masing.
“ ka, kalian ini. Oh, Ryo – kun, kau memang kakak yg baik ya!” puji Daiki. Rei memandang sinis pada Ryo dan Daiki. Daiki melirikku, “ k, kau kenapa sih, Rei?” aku berpaling pada Ryo.
“ huh!”
“ kakak, kakakku itu memang baik tau! Dia selalu mengantar aku kemari” celoteh Sakura. Rei menoleh dan tersenyum manis pada Sakura.
“ ah, masa? Di sekolah dia itu dingin banget lho.. terus, tampangnya nyeremin, ih, bukan tipe kakak baik pokoknya!” bisikku ke telinga Sakura. Sakura mendengarnya dg antusias.
Bletak! Sebuah pukulan ringan entah berat mendarat di kepala Rei.
“ kalau ngomong kira – kira dong! Enak saja!” bentak Ryo marah. Rei terkikik geli melihatnya.
“ ha, hahahhaha! Ryo – kun ngambek! Aku baru lihat Ryo ngambek! Huahahahhha!” Rei tertawa terbahak – bahak melihatnya marah. Kami berdua kejar – kejaran di taman TK Yoshika. Entah kenapa, mereka malah main kejar – kejaran.
Tanpa disadari, Kyou dan adiknya ada di luar pagar TK.
 “ nah, Haruna, kita sampai di sek o...” belum sempat Kyou menyelesaikan perkataannya, dia sudah melihat pemandangan tidak enak.
RYO MAIN KEJAR – KEJARAN SAMA REI!!!
“ kak, ada apa?” tanya Haruna. Kyou melirik pada adik kecilnya itu, “ tak apa, ayo kita ke sekolah” jawabnya dg tenang. Tanpa disadari oleh Kyou, arit matanya telah membasahi pipi putihnya.
“ hai, Da – chan! Rei- chan! Sakura – chan!..” sapa Kyou ramah tapi tetap dengan wajah menatap ke tanah, “ juga Ryo – kun”
Kyou berusaha menatap wajah mereka, meskipun sebenarnya tidak akan bisa
 “ ah, hei, Kyou – kun. Kau mengantar adikmu juga, ya?” sapa Ryo ramah. Kyou mengangguk. Dan mengacungkan gandengan tangan adiknya
“ haruna, ayo, sana. Kakak mau pulang, ya” ujarku, Kyou berusaha melepaskan gandengan tangannya.
“ kakak.. antar sampai sana...” rengek Haruna.
Huh, kalau Haruna merengek gini, harus dituruti. Kalau nggak, dia bakal nangis kejer. Pikirnya kesal.
“ ah, ya sudah, ayo...” ajak Kyou. Dg berat hati, dia menerimanya. Kyou berusaha menurunkan poni rambut dan topinya agar tak bisa melihat Ryo, Daiki, maupun Rei. Kyou melepaskan genggaman tangan Haruna.
“ jangan nakal, ya! Nanti kakak jemput” pamitnya. Haruna menurut. Tapi ada sesuatu yg mencegah dirinya pergi,
Sentuhan lembut Rei...
“ Kyou, kenapa tak tunggu saja di sini? Kau bisa menunggu adikmu selesai di sini” ajak Rei. KYou diam terpaku, tak tahu harus berbuat apa,
Aku mau tunggu Haruna, tapi tetap saja tak akan bisa... pikir Kyou sedih.
 “ ah, soal itu.. ma...”
Rei membuka topi Kyou dan merapikan rambutnya. Kemudian memasangkan topinya lagi di kepala Kyou.
“ Kyou, lain kali nyisir ya. Rambutmu jelek, tau” celoteh Rei. Dia memperhatikan wajah Kyou dg seksama, “ Eh, kau habis nangis?”
Ups! Ketahuan! Ujar Kyou dalam hati.
“ ah, ng,, nggak kok! Nggak, nggak ada apa – apa. Permisi” Kyou pamit  buru – buru, “ nanti kujemput”
Aku nggak bisa tetap di sini. Nggak, nggak bisa, pikir Kyou keras.
“ kakak!” bentak Haruna dari jauh. Kyou menoleh. Kemudian berbalik ke arah Haruna.
“ baiklah... aku mengalah” ujarku akhirnya. Huh! Menyebalkan.
Setelah kejadian tadi, Rei menoleh ke arah 2 adik temannya.
 “ nah, Sakura, Haruna tunggu sebentar ya!” ujar Rei. Dia kembali ke dalam kantor TK Yoshika. Rei teringat akan sesuatu.cokelat kebanggaannya!
 baru ingat aku punya beberapa cokelat kebanggaanku. Cokelat terenak yg pernah kucicipi, gumam Rei bangga.
Rei mengambil beberapa batang cokelat dan permen. Tak lupa mengambil anjing tadi.
“ nah, ini dia!” ujar Rei senang. Rei menunjukkan little dog – nya.
“ Wah! Anjing!” pekik mereka girang. Aku tersenyum.
“ kakak! Dapat dari mana?”
“ ini punya kakak?”
“ kak, anjingnya lucu ya!”
“ kak, benar – benar imut!”
Aduh, beneran pusing aku ngedenger celotehan mereka, pikir Rei sambil memegangi jidatnya dan tersenyum
“ kak, kakak. Nama anjingnya siapa?” celetuk Haruna.
Dweng! Aku belum kasih nama. (payah)
“ eh, soal itu... kakak belum kasih nama” jawab Rei ketakutan.
Sakura dan Haruna saling berpandangan dan berbisik
Oreo! ” pekik mereka barengan. Aku mengernyitkan dahi.
“ Ryo, Rei, Kyou!” pekik mereka.
“ eh?” mata Rei membelalak tak percaya. Namanya mirip makanan, gumam Rei bingung.
Cepet banget... dasar anak kecil, kasih nama seenaknya saja. Gumam Rei pelan.
“ nama yg bagus” celetuk Daiki. Dia memeluk anjingnya, “ Oreo – chan” dia mencium anjing itu tulus. Omaigot, andai anjing itu aku... (mimpi yg nggak akan pernah kesampaian)
Kami semua bercanda ria dg anjing itu, juga dengan Haruna & Sakura. Mereka akur sekali. Tapi anehnya, Kyou dan Ryo tak pernah akur. Sepertinya ada sesuatu yg nggak beres. Hari ini Ryo banyak tersenyum di TK, dia tersenyum demi membahagiakan Sakura. Aku tahu dari Daiki, ortu mereka super sibuk. Jadi, bisa dianggap yg dekat dg Sakura Cuma Ryo seorang. Kyou tetap memasang muka sedih. Aku jadi ikutan sedih... begitulah celotehan Rei dalam hatinya selama bermain tadi.
“ Kyou, kau kenapa sih? Kalau ada masalah, kau kan bisa cerita padaku?” Kyou menoleh dan tersenyum sedih.
“ nggak, nggak ada apa – apa kok” jawabnya cepat dan tersenyum.
“ oh, kalau gitu. Aku mau mengajar dulu ya. Semua muridnya sudah datang. Kau bisa tunggu di luar kan? Apa mau di kantor saja?”
“ cukup di sini saja” jawabnya pendek. Rei masuk ke kelas dan mengajar.
Huh! Sudah kutawari di kantor saja, nggak mau. Padahal kan, udara di luar lumayan dingin. Dasar keras kepala! Aku sungguh tak mengerti pemikiran cowok. Benar, benar... aneh! Pikir Rei pusing.
~
Di dalam kelas, Rei cukup kerepotan meladeni anak – anak yg sulit diatur. Daiki hanya memperhatikan Rei dari kejauhan sambil terkikik geli. Karena sadar akan Daiki yg dari tadi kerjanya Cuma ngikik sendiri, Rei bangkit dan menatap Daiki tajam. Memberi aba – aba tolong bantuin. Setelah itu, Rei berusaha memberhentikan Sakura yg terus – terusan berlari di ruangan.
“ ugh, iya – iya, deh. Aku bantu..”
JDuughh!!!
Belum sempat Daiki menuntaskan kata – katanya, sudah ada benturan keras di tembok. Itu bunyi benturan kepala Sakura yg terbentur tembok.
Sakura?!” Rei memekik melihat kepala Sakura yg sedikit berdarah.
Sedangkan di luar ruangan,
“ Ryo,” Ryo menoleh ke arah Kyou, “ feelingku nggak enak,” Ryo hanya menatapnya dingin dan mengangkat bahu. Saat mendengar pekikan Rei, mereka berdua bergegas ke dalam ruangan.
“ Sakura?!” Ryo tak kalah kaget. Daiki sibuk menelepon ambulans, Kyou sibuk menenangkan anak – anak lain dan berusaha membuat mereka tenang, Ryo berusaha menyadarkan Sakura. Sedangkan Rei hanya duduk di pojok ruangan ketakutan.
“ darah...” gumamnya pelan. Wajahnya semakin ketakutan. Dia mengingat sebuah kejadian lama yg dulu menimpa dirinya.
“ satoshi! Kau benar – benar kejam!”
“ stop! Berhenti menyebutku kejam!”
“ ayah, ibu...”
“ Satoshi! Kau bukan ayah yg baik!”
Brak!!!
“ Ibu...!!!”
“ apa kau, hah?! Mau apa kau?!”
“ i, ibu.. ibu...”
“ nak, jadilah anak yg baik...”
“ Ibu...”
“ ibu sayang Rei...”
“ Rei juga sayang ibu... ibu!!!”
“ argh! Berisik saja, dasar setan kecil!”
“ ibuuu!! Jangan mati... ibu!!”
“ bocah sialan!”
Raut wajah Rei semakin ketakutan. Dirinya semakin menyender ke tembok saking takutnya. Air matanya mengalir deras.
Nguing! Nguing! Nguing!
Mobil ambulans berhenti di depan TK Yoshika. Sakura digotong menuju ambulans. Sedangkan Rei masih terdiam ketakutan. Daiki memulangkan anak – anak mendadak dan Ryo ikut bersama ambulans untuk menemani Sakura. Sedangkan Kyou membersihkan darah yg sempat berceceran tersebut.
“ nggak... nggak mungkin...” ujar Rei pelan. Kyou yg masih bersih – bersih itu menoleh terkejut. Wajah Rei menunjukkan kalau dia  benar – benar ketakutan. Kyou tak tahu apa yg harus diperbuatnya, dia mendekati Rei perlahan.
“ Rei, tenang, Sakura sudah dibawa ke rumah sakit... tenang, ya” Kyou berusaha menenangkan Rei. Tapi Rei justru menutup kedua telinganya dan terus menggeleng tidak jelas.
“ nggak, nggak mau, aku nggak mau...” Rei terus bergumam yg nggak jelas, membuat Kyou khawatir dan tak tahu harus berbuat apa. Kyou mendekati Rei lebih dekat lagi.
“ sudah, Rei, sudah... tenang, ya. Sakura baik – baik saja” kali ini, Kyou merangkul Rei agar tenang. Tapi Rei semakin menjadi – jadi.
“ aku nggak mau! Aku.. aku nggak mau! Huhuhu...” Rei terus bergumam dan menangis.
Rei, apa yg terjadi dengannya? Pikir Kyou.
Kyou memeluk gadis itu hangat, “ sudah ya, semuanya pasti baik – baik saja” Rei pun menangis dalam pelukan Kyou, “ kupinjamkan bahuku, menangislah sepuasnya”
Rei pun menangis dan terus menangis, “ aku nggak mau... huhuhu...” Rei terus menangis. Kyou membelai Rei lembut. Rei memeluk Kyou erat dan terus menangis.
Kyou melirik ke jendela.
Seiring Rei yg terus menangis, hujan turun dg derasnya. Tapi tak disertai petir maupun gemuruh guntur. Langit pun terlihat gelap, mendung.
“ Rei...” Kyou membelai Rei. Rei menoleh tapi tetap dalam keadaan menangis, “ kalau kau sedih, dewa langit juga sedih, bumi pun ikut sedih. Dewa langit sayang lho, sama kamu. Jadi dia ikut sedih kalau kau sedih. air matanya menetes melalui celah – celah awan. Mendengar dewa langit  sedih, bumi juga ikut sedih, langitnya mendung. Jadi...”
Kyou menatap wajah Rei. Mata Rei masih berlinangan air mata. Kyou menghapus air mata yg ada di pipi Rei dan menatap Rei, “ jangan sedih, ya! Jangan menangis! Rei Kitazawa yg kukenal, adalah Rei yg tegar, selalu tersenyum, tak pernah menangis, dia menangis karena keseringan tertawa. Jangan buat dewa langit sedih, ya!” Kyou kembali memeluk Rei. Rei kembali memeluknya tapi tidak menangis untuk kali ini. Dia melepaskan pelukannya dan bangkit.
“ ya, ya, Kyou. Aku, aku tak akan menangis! Aku tak mau membuat dewa langit sedih, aku tak mau membuat bumi bersedih, aku tak mau melihat awan mendung. Aku takkan menangis lagi!” ujar Rei percaya diri. Dia mengusap air matanya dan tersenyum lebar pada Kyou. Kyou bangkit dan mengelus kepalanya.
“ nah, itu baru Rei Kitazawa yg kukenal!” celetuk Kyou senang. Rei menoleh heran.
Aku? Rei Kitazawa yg kukenal? Apa? Apa maksudnya? Pikir Rei heran.
“ Rei Kitazawa yg kukenal?” tanya Rei heran. Kyou menoleh kelabakan.
“ e, ee.. iya! Rei, iya, Rei yg kukenal!” jawab Kyou gugup. Wajahnya memerah. Rei masih bingung.
Apa maksudnya? Tanya Rei pada hati kecilnya.
“ aaah, sudah – sudah tak usah dipikirkan lagi” ujar Kyou. Dia bergegas ke dapur TK untuk mengambil teh hangat. Setelah menyiapkan 2 cangkir teh hangat, Kyou balik lagi.
“ Rei, ini tehnya” Rei menoleh dan tersenyum manis. Kyou yg karate dan sudah sabuk hitam itu belum pernah KO, tapi sama cewek yg satu ini, dia melumer seperti cokelat.
Kyou memberikan secangkir teh pada Rei, “ ini, silakan diminum” Rei menyeruput tehnya. Dan kembali tersenyum, “ trims”
Selesai minum teh bersama, mereka berdua beres – beres dan siap – siap pergi ke RS. Tapi karena tak tahu alamatnya, mereka menunggu Daiki pulang.
~
Sore itu, mereka berdua duduk di teras depan TK Yoshika. Duduk termenung bosan menunggu Daiki.
“ Oreo – chan mana ya?” celetuk Rei bangkit dari duduknya. Dia mencari – cari Oreo – little dog, dia mencarinya di semak – semak, selokan, semunya. Dan hasilnya tidak ketemu. Karena capek, dia berbaring di atas rumput yg kering di taman, dan memejamkan matanya.
Kyou orangnya selalu punya ide aneh. Mungkin Rei nggak sadar, kalau Oreo ternyata ada di pangkuan Kyou, sembunyi. Kyou punya ide aneh. Ini idenya,
Kyou mengambil Oreo, dan akan menaruhnya tepat di atas muka Rei. Kebetulan, Rei seddang memejamkan matanya, menikmati sejuknya hembusan angin.
Dan misi pun berjalan sukses!
Kyou berhasil menaruhnya di atas muka Rei. Tinggal menunggu bocah itu membuka matanya saja.
5 menit...
15 menit...
30 menit...
I jam...
Kyou menyerah dan mengangkat Oreo dari atas wajah Rei. Dan ternyata, Rei tidur.
“ dasar, bocah...” gerutu Kyou kesal. Tapi kekesalannya langsung surut setelah melihat wajah Rei yg lembut dan manis. Kyou ingin sekali menatapnya lebih lama. Tapi ia tahu, kalau Rei bukanlah miliknya. Dan jika diceritakan masa lalunya pun, dia tak akan ingat.
Karena terlarut dalam wajah –angel- nya Rei, Kyou jadi ikutan tertidur pulas di samping Rei. Begitu pun dg Oreo.
Kini, mereka bertiga tertidur lelap di bawah rimbunnya pohon Sakura, dg angin sejuk yg membuat mereka tertidur.
~
Sudah 1 jam mereka bertiga tertidur lelap, dan Daiki baru pulang. Nyaris copot jantungnya, 2 orang manusia, cewek cowok, tergeletak di bawah pohon Sakura dg manisnya.
“ astaga!” pekik Daiki kaget. Buru – buru Daiki menghampiri manusia tadi. Dan mengetes napasnya. Daiki menghela napas lega.
Karena sadar ada sesuatu yg menghalangi sinar matahari sore saat itu, Rei terbangun.
“ lho, Dai – chan! Kapan kau pulang? Maaf ya, aku ketiduran” ujar Rei. Daiki menaruh jari telunjuknya di bibirnya yg rapat. Tanda diam. Rei menurut. Daiki menyuruhnya menoleh ke belakang. Rei menoleh dan terkaget.
Kyou tertidur pulas bersama Oreo. Rei terkikik geli melihatnya.
“ sudah jangan diganggu. Mau jenguk Sakura?” Daiki menasihati bocah nakal itu. tapi Rei mengusilinya dg bunga sakura. Dia menggelitiki hidung Kyou dg bunga sakura.
“ hatchii!!!”
Rei tersentak kaget. Kyou bangun, karena bersin. Ide usil Rei lainnya, dia menaruh Oreo tepat di depan wajah Kyou. Persis ide Kyou saat Rei tidur. Karena Kyou belum sadar sepenuhnya, jadinya dia tak tahu. Dan saat menggosok matanya,
“ Wuaaa!!!” Kyou memekik kaget dan ketakutan, “ o, Oreo?!”
“ baaa!” Rei muncul dibalik Oreo, Kyou kembali kaget.
“ k, kau?!”
“ baaa!” kini Daiki juga muncul di belakang Rei.
huwaaa..!!! daiki!
Rei dan Daiki tertawa senang karena berhasil mengusili Kyou yg baru bangun tidur. Kyou cemberut kesal karena sebelumnya itu idenya, karena Rei tidur jadi nggak jadi.
“ hei, sudah – sudah. Mau jenguk Sakura, nggak? Ayo, mumpung masih sore” ajak Daiki. Rei mengangguk dan menarik tangan Kyou sampai bangun.
“ ayo, Kyou!” ajaknya semangat. Kyou menangguk. Pipinya kembali merah.
“ pipimu gampang sekali merah, Kyou!” ejek Daiki. Kyou menunduk malu dan menghalanginya dg topi. Tapi topi itu diangkat lagi oleh Rei.
“ hei! Kembalikan topiku!” bentak Kyou marah.
Kini, topi Kyou dibawa pergi oleh Rei. Dan mereka kejar – kejaran. Dan Rei berlari sampai ke jalan.
“ hah,, hah,, hah,, kembalikan topiku!” Kyou terengah – engah karena lari. Rei terus mundur dan melambaikan topinya.
Kyou menoleh ke arah Rei. Dan melihat ada sedan melaju dg kencang ke arah Rei.
“ Rei.. awaaas!!!”
Ciiitt.!!! BRuuk!!!
Kyou melihat kecelakaan Rei tepat di depan matanya. Orang yg membawa sedan itu panik. Dan akhirnya menelepon ambulans. Kyou ambruk di depan Rei yg berdarah, tergeletak, masih menggenggam topi hijau milik Kyou.
“ Kyou, topimu...” Rei memberikan topinya dg lemas. Kyou meraihnya.
“ dasar bodoh!” bentak Kyou. Rei tersenyum lemah.
“ aku memang bodoh, Kyou!” ujar Rei dan tersenyum. Rei pingsan tak sadarkan diri.
“ Rei! Rei! Dasar bodoh kamu! Rei! Bangun! Rei!” Kyou terus berteriak memanggil – manggil Rei. Tak lama kemudian, Daiki datang menyusul. Dan orang – orang mulai berkerumun. Ambulans Family Care Hospital membawa Rei untuk diobati.
“ aku ikut!” ujar Kyou. Kyou naik dg cepat ke dalam ambulans meninggalkan Daiki sendirian.
“ bapak! Cepat ke RS itu sekarang!” perintah Daiki sangar pada orang yg menabrak Rei tadi.
“ ba, baik” jawab bapak – bapak itu ketakutan melihat Daiki yg sangar.
Nguing! Nguing! Nguing!
~
Rei pun dibawa ke Family Care Hospital. Rumah sakit yg sama dg Sakura dirawat. Dia dibawa ke ruang gawat darurat.
“ maaf, dik. Selain dokter dan perawat, harap tunggu di luar” ujar salah seorang suster. Kyou didorong ke tempat duduk. Tak terima akan perlakuan itu, Kyou menggedor – gedor pintu ruangan yg dimasuki Rei tadi.
“ Rei!” pekik Kyou dari luar.
“ Kyo, Kyou, sudah!” bentak Daiki dari belakang. Kyou menepis tangan Daiki. Pipinya berlinangan air mata. Daiki tersenyum dan memilih untuk duduk.
“ Rei...”  gumam Kyou lirih. Kini tinggal Kyou terpuruk di depan pintu ruang gawat darurat dg tangisan kecilnya. Karena tak tahan, Daiki merangkul Kyou dan mengajaknya duduk bersama.
“ sudah ya.. semua pasti baik – baik saja” ujar Daiki berusaha menenangkan Kyou, “ kita minum teh hangat dulu, yuk! Agar tenang...” Kyou menurut saja. Tangan kanannya masih menggenggam topi hijaunya. Dengan bercak darah di beberapa bagian.
~
Slurp..
Daiki dan Kyou menyeruput teh hangat.
“ jadi, apa Rei baik –baik saja?” tanya Kyou polos. Dia masih sibuk meniup tehnya.
“ jika dirimu baik – baik saja, aku yakin, Rei juga baik – baik saja” jawab Daiki. Kyou menoleh.
“ kenapa kau seyakin itu? sedangkan aku tak yakin sedikit pun...” ujar Kyou lirih. Daiki menepuk pundaknya.
“ ikuti saja kata hatimu dan akal sehatmu” Daiki tersenyum pada Kyou. Kyou menatap tehnya senang.
“ kak!” Daiki menoleh. Ryo melambaikan tangannya dari kejauhan. Daiki membalasnya. Kyou heran.
“ Kyou, ada Ryo!” pekik Daiki girang. Kyou menatap tehnya kesal, kemudian turn dari bangkunya. Berniat untuk kembali ke ruang rawat Rei.
Kyou dan Ryo berhenti melangkah. Mereka saling berhadapan.
“ Sakura dirawat di sini..”
“ Rei kecelakaan, dia ada di sebelah ruanganmu”
Kyou terus berjalan menuju ruangan Rei dirawat. Seperti tersambar petir Ryo mendengar berita itu. dg sigap, dia mengambil ponselnya dan menelepon paman Rei, Toru Kitazawa.
~
“ halo...”
“ halo, maaf ini siapa?”
“ ini Ryoka Daiwa. Masih ingat, paman?”
“ ah, Ryoka rupanya. Sudah lama tak bertemu. Apa kabar? Sakura baik – baik saja, kan?”
“ maaf, paman. Tadi ada kecelakaan kecil. Jadi Sakura dirawat di rumah sakit..”
“ ah, dirawat? Oh, di rumah sakit mana?”
“ Family Care Hospital”
“ paman baru dengar, tuh! Eh, kamu satu sekolah kan sama Rei? Kok Rei belum pulang ya? Aku sudah tanya ke bu Aihara, pemilik TK Yoshida, katanya TK nggak ada siapa – siapa. Paman jadi khawatir...”
“ ah, soal itu, ya. Baru saja mau kuberitahu. Sebaiknya paman datang saja ke rumah sakit tempat Sakura dirawat. Bisa, kan, paman?”
“ eh, oh, RS yg tadi kamu bilang itu, ya? Bisa, sih, tapi paman nggak tahu tempatnya...”
“ ada di dekat Shibuya Trade Center. Paman tahu kan?”
“ oh, Shibuya? Tahu, dong. Oke, paman akan ke sana”
“ terima kasih, paman. Maaf mengganggu”
“ oh, iya, sama – sama. Trims ya!”
Klik! Telepon ditutup oleh Ryo
~
Ryo memilih duduk bersama Daiki menikmati bunga Sakura dg teh hangatnya.
“ Kak, Kyou itu kenapa, ya? Dia sinis padaku akhir – akhir ini...” tanya Ryo putus asa. Daiki menghela napas.
“ inilah kehidupan. Mungkin dia sedang mencoba merebut sesuatu darimu. Atau mungkin menjaga sesuatu agar tak direbut olehmu” jawab Daiki. Ryo tersentak kaget. Dan menoleh ke arah Daiki, “ eh, maaf aku ngelantur. Terlalu asyik melihat bunga Sakura sih. Hehehe...” Ryo menyeruput tehnya.
Aku yakin, dia nggak ngelantur. Pikir Ryo
“ maksudku, mungkin saja mood Kyou itu lagi jelek. Makanya kau jangan terlalu membuat moodnya tambah jelek lagi. Entahlah, aku juga nggak tahu. Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu...” jelas Daiki panjang lebar. Ryo bangkit dari duduknya, “ mau ke mana?”
Ryo menoleh, “ mau lihat Rei – chan”
Daiki hanya tersenyum. Dan kembali memandang bunga Sakura.
~
Di ruangan Sakura 10...
“ Rei, maafkan aku, ya. Semua ini salahku, harusnya aku saja yg kayak gini. Kalau kamu kayak gini, semua orang kerepotan. Kalau aku...” Kyou menatap Rei yg masih tertidur, dia mengehala napas, “ kalau aku, nggak akan ada yg kerepotan. Mati pun tak apa” lanjutnya.
Rei menoleh. Dilihatnya Kyou yg menitikkan air mata. Rei mengusap kepala Kyou lembut.
hei, dasar bodoh! Siapa bilang? Kalau kau yg kayak gini, aku yg repot..” celetuk Rei.  Kyou menatap Rei kaget.
“ R, Rei?! Kau sudah sadar?! Kapan sadarnya?!” Kyou kaget tak percaya. Rei terkekeh.
“ hoho, sesukaku dong! Mau sadarnya besok apa tahun depan” ujar Rei geli. Kyou ikut tertawa.
Tanpa disadari, ternyata Ryo mengamati mereka berdua dari balik pintu. Di luar, Ryo tersenyum sedih. kemudian kembali lagi ke kamar adiknya, Sakura 9.
~
Pip! Pip! Ponsel Ryo berbunyi.
Paman Toru, gumamnya pelan.
“ halo, paman”
“ hoi, aku ada di ruang tunggu! Aku harus kemana?”
“ oh, naiklah ke lantai 2 cari ruangan Sakura 10”
“ oh, ke lantai 2? Naik lift ya?”
“ ya iyalah” kau pikir naik apa sih, paman... geram Ryo kesal
“ oh, oke. Makasih.”
“ iya, sama – sama”
Klik! Telepon dimatikan.
~
Brak!!!
Pintu Sakura 10 dibuka oleh paman. Kyou menoleh kaget.
“ pa, paman!!!” Kyou memekik kaget.
“ lho?! Kyou! Mana Ryo?” tanya paman Toru.
Argh, anak itu rupanya. Menyebalkan! Geram Kyou kesal dalam hati.
“ dia ada di Sakura 9. Bukan Sakura 10!” bentak Kyou kesal dan mendorong paman Toru keluar ruangan.
“ oh, salah berarti..”  ujar paman  polos. Dia mengetuk ruangan Sakura 9. Muncullah Ryo.
“ oh, hai paman” sapa Ryo ramah.
“ hai, Ryo. Tadi katanya ada yg mau disampaikan?”
“ oh, soal itu. paman sudah ke Sakura 10?” tanya Ryo.
“ sudah, sih. Ada Kyou di sana”
“ oh, sudah kuduga. Di Sakura 10. Ada Rei. Dia kecelakaan”
“ hah?! Rei kecelakaan?! Aduh, Rei ini...” gerutu paman Teru.
“ tapi tenang saja, paman. Rei sudah siuman, kok. Hanya butuh ketenangan saja. Kyou merawatnya dg baik” jelas Ryo.
“ oh, terima kasih Tuhan...” paman Teru mengucapkan syukur pada Tuhan.
“ lebih baik, paman bicara langsung sama Kyou. Aku lagi nggak di TKP saat itu. merawat Sakura.” Saran Ryo.
“ baiklah. Makasih infonya!” pamit paman Teru. Ryo tersenyum di dalam ruangan Sakura 9.
Sekarang, paman Teru kembali mengetuk pintu Sakura 10.
“ ya, siapa?” Kyou melihat sekilas, “ oh, paman. Silakan masuk”
“ nah begitu dong! Dari tadi! Hei, Rei! Kau sudah baikan?” paman Teru masuk dg asal ke ruangan itu dan langsung duduk di kursi.
Paman ini... benar – benar.. tidak sopan! Geram Kyou dalam hati.
BLETAK!!!
Sebuah pukulan ringan mendarat tepat di kepala paman Teru.
“ Kyou, kau ini... benar – benar..” paman mulai menggeram marah.
“ kau sendiri tidak sopan! Sudah tua tidak tahu sopan santun! Salami dulu orang yg sakit. Ini malah langsung duduk santai di sofa!” bentak Kyou kesal.
“ aduh, sudah – sudah.. kalian ini, bertengkar melulu...” Rei berusaha melerai paman dan Kyou. Tapi kepalanya sakit tiba – tiba.
“ aduh..!” Rei mengaduh kesakitan. Dia memegangi kepalanya.
Bruk! Kini Rei terjatuh dari kasurnya.
“ R, Rei. Kamu kenapa?” Kyou menghampiri Rei.
“ kepalaku.. ugh,” Rei terlihat kesakitan. Dia memegangi kepalanya yg diperban. Kini dia tergolek di lantai sambil memegang kepalanya.
“ Rei, kamu nggak apa – apa kan?” tanya Kyou khawatir.
“ aku, aku... ugh..”
“ hei, kau suka dorayaki kan? Mau makan bersamaku?”
“ trims, kau baiik sekali.”
“ so pasti dong!”
“ eh, Ryo itu cakep ya! Sayangnya dia dingin. Kalau saja dia nggak sedingin itu,..”
“...”
“ si Ryo makin lama makin cakep deh..”
“ hmm...”
“ makin imut aja si Ryo  -chan itu! pengena aku bakar deh rambutnya!”
“ jahat”
“ eh, kamu kan deket sama Ryo. Titip salam dariku, dong!”
“ ugh...”
“ hei, sudah disampaikan belum salam dariku?”
“ Stop! Jangan bicarakan soal Ryo!”
“ kenapa? Nggak suka? Mulutku ini yg ngomong”
“ ya, aku nggak suka. Kenapa? Puas?!”
“Kamu jahat!”
“ biarin! Ini juga demi kepentingan dirimu sendiri!”
“ aku benci kamu!”
“...”
Bruk! Rei pingsan di lantai. Di hadapan Kyou. Kyou hanya memandangnya kaget sekaligus ketakutan.
~
Setelah 1 jam Rei pingsan, akhirnya dia siuman lagi.
“ ugh, kepalaku...” Rei mengeluh kesakitan. Yah, mau diapakan lagi, yg terkena kecelakaannya kan kepalanya.
“ R, Rei, kau sudah sadar?” Rei menoleh. Ternyata Kyou, Rei mengangguk.
“ iya, aku sudah baikan” jawab Rei. Dia berusaha untuk turun dari kasur tapi dicegah oleh Kyou.
“ lebih baik kau istirahat saja...” saran Kyou. Rei menurut kemudian dia terlelap dalam mimpinya.
~
“ Rei, bisakah kita mempersatukan ayah dan ibu lagi?”
“ kurasa bisa...”
“ ya, aku juga merasa begitu...”
“ tapi mungkin sulit rasanya untuk dipersatukan. Seperti air dan minyak”
“ ya, benar. Sangat mustahil”
“...”
“ tapi, aku yakin. Asalkan kau memiliki tekad dan niat yg tinggi disertai penuh keyakinan dan percaya diri, kita pasti bisa melakukannya!”
“ ya! Aku setuju!”
“ ayo kita persatukan ayah dan ibu!”
“ ayo!”
“ berjuang ya!”
“ pasti!”
~
aaa!
Rei memekik akan mimpinya dan terbangun. Dia melirik ke arah Kyou dan pamannya.
Untung ga bangun... gumam Rei. Dia beranjak dari kasurnya dan pergi keluar ruangan.
Cari angin ah... pikirnya.
Dia melewati Sakura 9. Meskipun sekedar melirik, dai tahu betul kalau di situ ada Sakura dan Ryo. Juga ada orang tuanya.
Meskipun mereka tak terlalu akrab, setidaknya, kedua orang tuanya masih punya rasa kemanusiaan pada anaknya.. batin Rei sedih. dia berjalan lurus. Karena di depan ada balkon.
Ah, balkon... ibu... gumamnya dalam hati. Rei terus berjalan ke arah balkon itu. dan sampailah dia di balkon.
“ ah... ibu... andai kau di sampingku, aku senang sekali...” gumam Rei pelan.
Hyung.. hyung... kepala Rei mendadak pusing.
Bruk!
Rei kembali pingsan di balkon. Kelemahannya ada di balkon. Meskipun dia suka menikmati angin dan langit, tetap saja dia lemah.
Tanpa disadari, Ryo memerhatikan gerak – gerik Rei dari tadi. Ryo menghampiri balkon, tempat Rei pingsan. Dia mengangkat Rei dan membaringkannya di pangkuannya. Dia membisikkan sesuatu ke telinga Rei,
“ Rei, apa kau sadar? Dulu, kita sering sekali ke taman untuk menikmati angin dan langit. Dan pada saat itu, kau selalu tertidur pulas. Dan saat kubangunkan, ternyata kau pingsan. Sering sekali kau seperti itu. aku sampai bingung. Tapi, kau sangat suka angin dan langit. Kau, aku, dan Kyou adalah sahabat sejati. Meskipun kau lupa ingatan sekalipun, kita tetap sahabat. Tapi, cinta merusak persahabatan kita. Kyou suka padamu, aku juga begitu. Tapi, Kyou selalu beranggapan akulah yg dicintai olehmu. Tapi salah. Kau menyukai kami berdua. Kyou tak terima, dan tak mau jadi sahabat kita lagi, persahabatan kita dirusak cinta. Padahal, kau itu baik. Mau mencintai kami berdua. Meskipun sebenarnya aku juga tidak terima, sih. Tapi, lebih baik kau hilang ingatan. Agar memori tentang aku dan Kyou tak ada yg kau ingat satu pun. Lebih baik begitu, aku yakin, pasti ada yg lebih baik dariku dan Kyou untuk dijadikan sahabat. Aku yakin itu...” setelah membisikkannya ke telinga Rei dg lembut, dia membelai rambutnya penuh sayang. Kemudian kembali membopong gadis itu ke ruangan Sakura 10.
~ bersambung ke MAT 2